Sholat Tahajud Tanpa Tidur - Ustadz Khalid Basalamah
Saya
adalah seorang mahasiswa teknik. Hampir setiap Senin sampai Jumat saya
bergadang karena kerja tugas. Biasanya saya tidur dari jam 11 sampai jam 12
malam kemudian bangun untuk kerja tugas dan biasanya sholat malam sekitar jam 3
atau jam 4. Apakah sholat saya sholat tahajud atau sholat lail (malam) saja.
Apakah sebaiknya saya langsung sholat ketika bangun atau menunggu jam 3 atau
jam 4?
Ustadz Khalid Basalamah tentang sholat tahajud tanpa tidur
Sebenarnya
sholat lail dan sholat tahajud adalah istilah yang sama. Sholat lail, sholat
tahajud, sholat qiyam semuanya sama itu. Tarawih kalau ramadhan itu semua sama,
itu tahajud sebenarnya. Sholat tarawih di bulan ramadhan adalah sholat tahajud
yang dimajukan.
Karena
sholat malam dibagi dua oleh para ulama. Ada yang sholat malam witir dan
tahajud. Kalau witir itu malah lebih afdhol dikerjakan setelah isya. Kalau
sholat tahajudnya lebih baik dikerjakan di sepertiga malam, kurang lebih 4 jam
sebelum subuh. Itu sudah masuk waktu sepertiga malam.
Dan
boleh dalam kondisi sudah tidur atau belum tidur, tidak masalah. Afdholnya
tidur dulu sebagaimana hadits Bukhari Nabi Muhammad mengatakan, afdhol sholat
malam adalah sholatnya Daud karena beliau tidur kemudian bangun sholat malam,
kemudian beliau tidur lagi, kemudian beliau bangun sholat lagi.
Nabi
Daud malah dua kali tidur dan dua kali sholat malam. Tapi boleh orang kalau
tidak tidur dulu lalu sholat tahajud. Teman-teman begadang, tidak bisa tidur
kemudian sholat tahajud maka tidak masalah. Kalau masalah witir tadi saya
bilang lebih afdhol habis Isya, itu habis sholat ba’diyah Isya khusus witir
satu atau tiga rakaat.
Abu
Hurairah dalam Hadits Bukhari Muslim, aku diwasiatkan kekasihku Rasulullah tiga
hal yang tidak pernah aku tinggalkan selama aku hidup. Sampai mati maksudnya,
dari Nabi sampaikan sampai meninggal dunia. Yang pertama adalah puasa setiap
bulanya tiga kali namanya adalah puasa ayyamul bidh tepatnya tanggal 13, 14,
dan 15 dari bulan hijriyah.
Dan
aku selalu mengerjakan sholat dhuha, dan aku tidak pernah tidur kecuali setelah
sholat witir. Saksi bahasan masalah witir disini. Juga Nabi Muhammad pernah
bertanya kepada Abu Bakar, “kapan kamu witir?” kata Abu Bakar di awal malam ya
Rasulullah. Maksudnya habis sholat ba’diyah Isya langsung witir.
Lalu
Nabi tanya kepada Umar, “Hai Umar kapan kau sholat lima waktu?” kata Umar di
akhir malam ya Rasulullah. Kata Nabi sambil tunjuk Abu Bakar, orang ini
mengambil agamanya dengan kehati-hatian. Lalu ditunjuk Umar, dan orang ini
mengambil agamanya dengan ketegasan.
Tapi
ulama bilang, mana yang lebih afdhol Abu Bakar atau Umar. Tentu ulama bilang
Abu Bakar, Umar sendiri mengakui masalah itu, “kalau Abu Bakar adalah tuan
kami.” Jadi witir lebih baik dikerjakan pada waktu itu. Tapi kalau ada orang
mau kerjakan di akhir malam juga tidak masalah.
Kalau
tahajud lebih afdhol diundur di sepertiga malam. Sepertiga malam artinya ibu
hitung dari maghrib sampai subuh. Misalnya maghrib jam 6, subuh jam 5. Berarti
11 jam dari maghrib sampai subuh. Dibagi 3 berarti kurang lebih 3,5 atau 4 jam.
Itu sepertiga malam sebelum subuh dikurangi 3,5 atau 4 jam tadi itu sudah masuk
sepertiga malam.
Jadi
jam 1 atau jam 2 malam Insya Allah sudah masuk sepertiga malam. Yang Nabi
mengatakan kalau tinggal sepertiga malam, Allah turun ke langit bumi lalu
menanyakan kepada para malaikatnya, “Adakah yang minta tolong saya tolong,
adakah yang punya hajad saya penuhi, adakah yang bertaubat saya maafkan”
Tulisan mungkin mengalami sedikit pengeditan.
Tulisan mungkin mengalami sedikit pengeditan.
Posting Komentar untuk "Sholat Tahajud Tanpa Tidur - Ustadz Khalid Basalamah"